Saturday, December 27, 2008

Saya ternyata...

ini..



atau ini...



sama saja...

Friday, December 26, 2008

A Lot Works to DO!!!!

Well, lima belas motions debat yang harus didefinisikan, dibuat case positif dan negatifnya, juga menemukan clashing poitnsnya, dan harus selese Minggu ini udah membuat saya kalang kabut...

Ditambah essay buat TC, yang mana harus belajar mengenai investasi, bikin case positif dan negatifnya, nyari faktanya, dan juga selese Minggu ini...

Ditambah tugas Lingkungan Hidup dalam HI, yang mana harus mencari fakta untu makalah, nulis tentang kebijakan lingkungan, belajar tentang Uni Eropa...

Ditambah tugas Organisasi Internasional, yang mana harus memutuskan apakah MNC itu OI, dan mencari teori yang relevan....

Ditambah tugas akhir Lingkungan Hidup dalam HI, yang mana harus menjelaskan salah satu kasus politik lingkungan, implikasinya, dan seterusnya...

Ditambah belajar untuk enam mata kuliah yang belum ujian akhir...

Sama dengan,

BEGADANG
DITEMANI KOPI
DAN TOLAK ANGIN
DAN LAGUNYA DEWI LESTARI
DAN TIDUR SEBENTAR....


Sigh...


David

Thursday, December 25, 2008

David setahun yang akan datang...

Well, saya pernah berjanji untuk mulai menuliskan resolusi saya tahun ini dengan sebuah metode baru. Menjadikannya sebuah file di laptop saya tercinta, menambahnya jika saya ada ide, dan mempublikasikannya beberapa hari sebelum tahun baru. Nah, sekarang udah mulai kebayang apa yang terjadi? Jika kamu tahu saya, maka akan tahu jawabannya.

Ya. Saya males. Hehehe... Males karena banyak ujian, ga ada ide, lupa filenya apa, banyak tugas, sampe males ga jelas. Intinya, sampe saya membuat versi publish ini, file itu ga berubah sama sekali. Sepat mikir juga sih, kan masih ada beberpa hari, secara saya membuat ini 25 Desember, untuk menyelesaikan semuannya. Sayangnya, liburan ini banyak banget yang harus dikerjain. Mulai dari tugas UAS, tugas TC IVED, sampe mau belajar, dan lain-lain. Jadilah saya membuat versi shortcutnya.

Saya tidak akan menunda membuat daftar resolusi saya, saya tidak akan menggunakan metode yang menurut saya efektif-fantastis itu, saya akan realistis. Dan izinkan saya untuk memulainya sekarang... (14.16 PM)

Sebenernya, hidup saya di 2008 ini bisa dikatakan luar biasa. Banyak banget kegiatan yang menurut saya sangat bermanfaat yang saya lakuin, selain tentu saja kewajiban saya untuk menyelesaikan SKS-SKS demi menuntut ilmu di HI UNPAD ini. Namun tenyata, setelah dianalisis, kegiatan saya yang seabrek itu telah membuat beberapa hal lain terabaikan. Setelah diingat-ingat, ada beberapa dari kegiatan tersebut yang ternyata resolusi saya tahun lalu..

Saya ingin mengingatnya kembali dan berusaha menjalankannya tahun depan...

So, here is DAVID'S 2009 Resolutions...

Memulai gaya hidup sehat (a.k.a mulai mikirin badan yang semakin besar...)


Hahahaha, ini sih sangatsangat klasik, mengingat ini udah menjadi resolusi saya sejak... Sejak kapan ya....??? Oh ya, sejak SMP. Dan ternyata setiap tahun, niat ya cuma niat aja. Dulu sih, pas belum kuliah, pas masih di Pekalongan, saya ini rajin renang, rajin lari, makan diatur, diet, dll.. Sekarang mah... Mau lari, males... Mau renang, jauh. Mau diet, takut migren. Mau jaga pola makan, kan saya di Bandung (yang mana surga makanan). Mau fitness, jauh dan ga punya uang. Tapi, taun depan yang ini harus dilaksanakan, entah seberapa besar susahnya. Ga usah yang ribet-ribet sih. Mulai dari jalan ke kampus, jaga pola makan (terutama nasi), puasa Senin-Kamis (sekalian ibadah), dan akan mulai fitnes, yaang berarti harus mulai menyisihkan sekitar Rp. 300.000,- per bulannya. Tapi target harus dipenuhi.. Heheheh..

Mulai milih-milih kerjaan

Selama ini, saya tipe yang hayu-hayu aja kalo disuruh ikut ini itu. Seringnya saya malah kecapean sendiri. Lihatlah posting saya bulan lalu, di mana saya sangat ribet dengan kerjaan saya. Hasilnya, tabungan terkuras, tenaga habis, kuliah sedikit goyang. Sekarang kamu udah makin dewasa kan Vid. Buat prioritas. Tentuin mau fokus ke mana. Susun mulai sekarang. Dan sebenarnya sih udah disusun. (Januari IVED, Februari kosong, Maret Java Jazz-kalo keterima, April NUEDC, Mei kosong, Juni kosong, Juli Agustus masih rahasia, September kosong, Oktober kosong, November Desember kalo jadi Symphonesia 2). Bukan maksud milih-milih sih, tapi demi kepentingan semua juga toh...

Banyakin pengetahuan


Intinya, kalo ke Gramedia jangan cuma liatin novel sama majalah doang. Bacalah sesuatu yang lumayan berat. Tahun depan udah 20 loh. Masa pikirannya sama kaya anak SMA.
Kalo buka internet jangan cuma FB sama blog. Baca artikel. Gituuuu....

Cari pacar


Well, I looking for you... Where are you? Hehehheheheh....

Lebih rajin ibadah

Hmmmm, mulai tobat lah. Sholatnya rajin. Ngajinya juga. Mulai dari situ dulu aja.

Mulai nulis artikel.

Calon editor majalah harus bisa nulis toh. Calon diplomat juga iya toh.

Nabung


Hahahahah, saya memang harus mulai nabung. Beli yang perlu aja. Pake yang udah ada. Oh no, I won't to be shopaholic anymore. Bangkrut gue...

Dewasa

Wajib. Inget umur

Jadi bijaksana


Udah saatnya ninggalin kebiasaan emosian, kebiasaan perasa, kebiasaan egois. Bijaksana itu jawabanya.

Dan akhirnya, menjadi saya yang lebih baik. Menurut saya, menurut orang tua, menurut teman-teman...

Well, selamat menyambut 2009 kalo gitu


David


PS : baru selese tanggal 28 Desember 2008 jam 18:27. Ternyata lama juga ya...



Liburan hanyalah L-I-B-U-R-A-N...

... karena saya harus bergelut dengan banyak hal. Habis tahun baru nnati, jadwalnya adalah UAS kawan-kawan, dan entah mengapa banyak banget tugas akhir yang merupakan tugas prasyarat UAS, dan saya harus belajar buat enam mata kuliah yang belum diujikan dari sepuluh yang saya ambil semester ini.

Sementara, tugas IVED juga gak kalah edunnya. Minggu adalah hari debat, and face it!!

Jadinya liburannya, SECARA RESMI SAYA TUNDA....


David


NB : tapi taun baruannya jadi kan ;P

Thursday, December 18, 2008

It has been a year and half then..

… yang berarti setengah jalan dari perjalanan akademis saya di Bandung ini sudah terlampaui. Banyak banget yang saya pelajari di sini. Bukan cuma teori-teori politik klasik, paradigma mainstream di Hubungan Internasional, atau pun berubahnya politik dunia. Leih dari itu. Palajaran menjadi seorang manusia juga saya dapatkan di sini, di satu setengah tahun ini. Bagaimana beinteraksi dengan orang banyak, dan baru, bagaimana menghadapi konflik, bagaimana menenpatkan diri saya sendiri. Pelajaran itu, meurut saya, adalah pelajaran yang lebih berharga. Tidak diajarkan di kampus manapun, fakultas manapun, jurusan apapun. Tidak ada ujian tulis, tugas, ujian lisan. Tidak berstandar pada SKS. Tidak ada kata mengulang. Namun, itu lah modal yang paling besar, yang hasilnya akan saya dapatkan nanti. Setelah lulus dari institusi ini, setelah saya tidak di Jatinango rlagi, setelah saya bergelar S. IP.

Tadi malam, saya dinner berempat dengan sahabat terbaik saya, Anggi (ibu manager yang selalu bilang bahwa jangan hadi terlalu perasa kalo mau dapet pacar), Gheo (fotografer penyalur bakat narsis melalui DSLR-nya, juga tempat bertanya masalah IT), dan Nabila (duh, de!! Kapan hoby meninggalkan barang sembarangan itu akan hilang…). Sebenarnya sih ini another ritual of us, having dinner together. Dan kita tidak dalam formasi lengkap. Tapi entah kenapa, pulang dari sana, dan hingga sekarang, saya merasa melankolis-dramatis-romatis gitu deh… Ternyata penyebabnya adalah kata-kata Nabil tadi malam, “Kita udah setahunan nih kaya gini…”. Yang maksudnya, kita udah setahunan, atau mungkin lebih, menginggat tidak tahu kapan tanggal persisinya, manjadi teman, sahabat, tempat curhat, tempat nangis, and-tell-me-another-name…

Kalo dipikir-pikir, bener juga ya… Setahun lebih, itu sama saja dengan umur kehidupan saya di kampus. Dan ternyata lagi, belum pernah selama 19 tahun saya hidup, saya terikat secara emosional secara mendalam, dengan orang yang bukan keluarga. Pacaran aja belum. Jadinya inilah rekor kehidupan hubungan saya dengan orang lain yang terlama. Emang sih, ada teman-teman saya di sekolah dulu, tapi percayalah, belum pernah saya merasa sangat terhubung secara emosional dengan orang lain seperti sekarang ini. As I can know what inside their heart, and they know what happen to me. Mungkin ini juga disebabkan oleh karena intensifnya kita ketemu, tapi itu menjadi tidak terlalu menggagu pikiran saya…

Satu tahun lebih, lho. Dan kita udah ngejalanin, dan ngalamin macem-macem bareng-bareng. Senanngya, susahnya, dramatisnya, betenya, nangisnya, sedihnya, semuanya. Pernah ada yang bilang bahwa dalam konsep persahabatan, konflik akan selalu ada. Well, saya percaya itu, pernah mengalaminya, dan mlewatinya, Tapi ketika masalah itu datang, entah kenapa, naluri sahabat saya sering bilang, “Hey, ini cuma sebuah versi lain kok dari pengekspresian kata ‘Peduli’ dan ‘Sayang’”. Dan dengan itu pula saya akan kembali pada mereka.

Satu tahun lebih, and I expect more. Entah sampai kapan. Mungkin sampai nanti saya udah punya David Jr, yang mana harus nunggu ya, secara saya mungkin akan jadi yang terakhir, atau nanti David Jr nya udah punya David Super Jr. Yang pasti, saya ga mau ini berakhir. Banyak yang udah kita laluin. Dan saya yakin yang akan datang pun bakal kita hadapin…

Terima kasih untuk menjadikan David yang sekarang ini, melalui sebuah proses yang sangat edukatif. Terima kasih untuk menjadi tempat curhat, tempat marah, dan tempat nangis, ketika saya menjadi sangat melankolis. Terima kasih untuk persahabatan ini… I do really LOVE you guys, and girls. Hope we have another years.. Until death do us part…




David..


This entry is a tribute to Anggia Utami Dewi, Iffa Latifa Zulfa, Nabila Nuruljah, R. Khairul Rahman, Gheo Eraldika, Khairunisa, Bima Prawira Utama, Muhammad Haekal, Fransiska Ardie Yanti...... Dan lainnya kalo belum disebut.. Bukan maksud, but I start to cry when I type it...

Wednesday, December 17, 2008

I'm On My Deadline...

... to Regionalism Task... The deadline is today, at 3 P.M, the lecturer want a paper, we only have some pages...

C'mon fellas, we have something to worry about...

Sunday, December 14, 2008

Hey, I Have Class In The Morning...

... but I can not sleep tonight.

I've a strong coffee this afternoon, and suddenly I realize coffee will make me stay up at night. I've class in 10. I've 2 final task, that I never touched. And I messed up...

... suddenly I want to have a girlfriend...

... Is It The Time ??? Or is it the moment when the melancholic slash romantic side of me just show up ???

Only God knows, and I believe God will give me the answer...


NB : Actually, I want to write about Symphonesia and my trip to Riau, but I'm kind of tired..

Monday, November 17, 2008

Ge Je di Kamar Kosan Membuat Saya...

... menghasilkan ide baru untuk menuliskan New Year's Resolution (atau haruskah kali ini Revolution!) di sebuah file di komputer saya mulai hari ini. Posting itu akan saya publish pada saat tahun baru. Selama ini saya hanya memendamnya saja, hingga akhirnya tidak ada yang terealisasi. Dengan (akan) dipublishnya posting itu, saya harap saya punya sesuatu untuk memacu diri saya untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. So, I'll keep writing then. Hope this year will not be same as past years, when Resolution just be Resolution.

Bulan Ini Akan Jadi Bulan Paling Sibuk Buat Saya...

... karena bulan ini saya sibuk banget (heh!). Intinya, maaf buat semua yang terbengkalai, semua janji yang tak tertepati, semua kegiatan yang harus dipengding, dan sebuah minpi yang harus dikubur dalam-dalam (lebay mode ON noh).

Saya adalah tipe orang yang suka banget sibuk. Ikut kegiatan inilah, kegiatan itulah. Ikut klub inilah, ikut klub itulah. Padahal, rutinitas saya aja bisa dikatakan udah menyita waktu. Kuliah ternyata gak sebebas yang dikira ya. Saya masih harus datang ke kelas setiap hari, dengan pengecualian Selasa karena saya ga ada kelas, dan Rabu karena saya kuliah FULL satu hari, yang akhirnya saya itung dua hari. Hehehe. Belum lagi tugas yang bejibun. Waduh, kadang-kadang pengen teriak sekencang-kencangnya kalo udah ngomongin tugas. Belum lagi ujian, yang membuat saya harus putar otak, stresss abis!.

Nah, ga tau kenapa, saya itu tipe orang yang gampang ngambil kerjaan. Ditawarin panitia ini, hayu... Ditawarin jadi divisi anu, okeee... Ditawarin aktif di sini, ga masalah. Intinya, selama kerjaan saya itu bisa saya handle, waktu-tenaga-dan-terkadang-uang ga jadi masalah. Sampai saya sadar sesuatu...

... bahwa ternyata November 2008 akan jadi bulan paling melelahkan tahun ini. Saya baru selesai di RENVILLE 2008 (OSpek JURusan saya) bulan lalu. Di kegiatan itu, saya dipercaya untuk gabung di divisi Acara. Selesai RENVILLE, menggilalah saya di SYMPHONESIA. Ga tanggung-tanggung, di sini saya masuk di Divisi Konser. Mulai dari bulan lalu, saya double job. Ngurus RENVILLE dan SYMPHONESIA. Di Sympho, saya jadi penghubungn Artis Utama dengan kita. Telfon sana telfon sini, rapat progress report, hingga harus meeting di Jakarta. Alhamdulillah, Maliq & d'esssentials, salah satu artis yang menjadi tanggung jawab saya di Sympho, bersedia untuk tampil sebagai Main Artist di 29 November 2008.

Nah, jalan untuk menghadirkan Maliq itu yang berliku. Tengah bulan ini saya disibukkan dengan UTS. Di mana pada saat itu pula urusan dengan artis lagi intens-intensnya. Jadilah, terkadang, saya lari sana lari sini. Atur jadwal semepet mungkin. Yang pastinya, temen-temen saya udah bilang, "Vid, lo sumpah ya, ....". Hehehehe... Untungnya Sympho berakhir akhir bulan ini, hingga saya menyadari bahwa...

... tanggal 30 November saya terbang ke Riau. PNMHII XX telah menanti, dan saya adalah salah satu delegasi UNPAD. Satu minggu di Riau akan saya anggap sebagai kerja dan liburan. Karena gossipnya, kita bakal ke Pulau Bintan, tadinya sih pemgen extend ke Batam, atau ke Singapura sekalian, hingga saya ingat bahwa ...

... tanggal 8 Desember itu Idul Adha, dan saya harus pulang ke Pekalongan. Secara ya, saya baru dapet flight pulang Pekanbaru-Jakarta itu tanggal 7 Desember, jadinya saya pake flight ke Semarang sesudah itu, libur deh saya. Ternyata,....

... kemungkinan minggu depannya ada seleksi IVED....


ARRRRRRGGGGGHHHHHH!!!!


David,
yang-pengen-banget-liburan-yang-LIBURAN..

Sunday, November 16, 2008

Promosi Nih....

Karena saya adalah stage manager untuk Konser Kebudayaan SYMPHONESIA, 29 November 2008, Sasana Budaya Ganesa Bandung...

Datang ya...


Sunday, October 12, 2008

Back to Basics

Lama ya saya gak posting sesuatu di blog ini. Alasan kali ini mungkin bisa dikatakan bukan alasan yang biasa saya kemukakan, males, ga ada waktu, atau mampet inspirasi. Kali ini adalah bahwa saya mudik. Ya, mudik teman-teman. Sebuah (mungkin) keharusan tradisi yang akan terus saya lakukan, mengingat kalo gak mudik lebaran, kurang dapet banget lebarannya, dan saya sangat jarang pulag ke rumah setelah saya kuliah di Bandung.

Nah, mudik kali ini bagi saya adalah mudik terpanjang yang pernah saya jalani. Tercatat dari tanggal 25 September sampe tanggal 11 Oktober saya memanfaatkan event lebaran sebagai kesempatan untuk berlibur dari rutinitas kampus yang menggila. Buktinya saya merelakan beberapa kelas yang emang mulainya nanggung banget, kelas hari Rabu kok udah mulai tanggal 8, ya lebih baik saya gunain jatah bolos lah yang sekali itu...

Apa sih yang saya kangenin di liburan kali ini? Udah pasti kangen keluarga ya... Bagaimanapun keadaannya, saya tetep kangen mereka. Kedua, kangen rumah. There's no place like home. Meskipun sekarang udah kos, dan katanya dengan tinggal di kosan, kebebasan yang kita miliki itu mutlak, tetep aja saya kangen rumah. Dengan segala aturannya yang rigid, dengan segal tradisinya, dengan kamar saya yang riweuh, dan dengan ketenangan yang bisa didapatkan jika kita berada di dalamnya. Ketiga, kangen sama Pekalongan. Meskipun cuma enam tahun, meskipun panasnya astagajingjong, meskipun ke sana berarti putus dengan semua fasilitas kota besar, tapi kota ini yang telah mendewasakan saya, telah membuat saya menjadi seorang yang lebih sederhana. Nah, yang keempat ini yang bener-bener saya ingin ceritakan disini. Saya kangen dengan makanan khas yang ada di Pekalongan. Enam tahun saya dibesarkan oleh makanan-makanan tersebut. Menjadi bagian dari keseharaian seorang David, dan beberapa diantaranya sangat sulit dicari di Bandung. Kalaupun ada, harganya bisa berkali-kali lipat.

Back to basics. Itulah tema liburan saya kali ini. Terutama kembali ke rutinitas kuliner saya. Ada beberapa makanan khas yang bener-bener jarang kalo kita mau nyari di Bandung atau kota besar lainnya. Megono, Pindang Tetel, dan Tauto. Semuanya khas Pekalongan dan jarang ada di sini. Makanya, pas liburan kemaren bener-bener deh saya ini, setiap hari berburu makanan-makanan tersebut di berbagai tempat yang emang sejak dulu bisa dibilang sebagai langganan.

Pertama, megono. Megono sebenarnya adalah makanan yang identik dengan sarapan. Kalo di Bandung sarapan khasnya adalah nasi kuning, maka di Pekalongan adalah nasi megono. Megono itu nangka muda yang dicingcang kecil-kecil, dikasih bumbu, dan dikukus. Bumbunya sih ga tau ya saya, tapi yang khas sih ada kecombrang nya, dan itu ngebuat megono sedikit pedes. Nasi megono dijual dengan range harga 500 sampe 2000 rupiah. Makanan yang khas dan murah meriah. Untungnya lebaran kedua saya udah sempat mencicipinya, di warung langganan saya..



Makanan yang kedua adalah tauto. Sebenarnya sih bisa dibilang tauto itu salah satu varian dari soto. Kamu pernah makan soto daging, soto
dengan daging sapi dan berkuah bening. Nah, asalnya tauto ya soto daging itu. Bedanya, tauto ditambah dengan saus tauco, saus mais yang berbahan dasar kacang kedelai dan gula merah. Tauco tuh kan rasa dan aromanya kuat banget tuh, makannya ini yang buat tauto menjadi sangat khas. Biasanya, tauto dimakan dengan nasi hangat atau lontong dan juga tempe goreng (mendoan, not mendoan.. you name it!). Satu porsinya dijual antara 7000 hinggan 15000 Rupiah. Lebaran kemarin, saya malah wisata tauto, dan mencicipi lebih dari satu warung. Tips makan tauto : pakailah kaos yang nyaman, bawalah tissue yang banyak, Terkadang makan tauto membuat anda berkeringat...


Makanan ketiga itu pindang tetel. Nama nasionalnya rawon. Buat yang satu ini, saya bener-bener ngidam mampus deh. Cari-cari di bandung, adanya rawon, dan itupun saya temukan di Madame Sari Dago (restoran yang berafiliasi dengan Kartika Sari). Harganya najong-najongngan, hampir 30 ribu aja gitu. Bayangkan kalo di Pekalongan, 5000 kenyang deh. Makannya, target utama saya adalah pindang tetel. Beruntung, ibu saya pengertian, dan ini adalah makanan di hari kedua saya mudik tahun ini. Oh ya, pindang tetel itu sebenernya sup daging dengan kuah hitam karena kluwak, dan kalo di Pekalongan dimakan dengan Krupuk Usek, krupuk yang digoreng dengan pasir.


Nah, makanan itu membuat saya kembali ke asal. Karena saya sudah bosan dengan masakan padang, masakan sunda, masakan pinggir jalan, hingga junk food yang tak sehat. Kembali ke asal, meski hanya sebentar dan lewat makanan, benar-benar liburan yang LIBURAN...











Saturday, August 30, 2008

Perubahan Kurikulum dan Realisasi Target Saya

Kamis kemarin, saya harus mengisi Kartu Rencana Studi untuk studi saya di semester 3. KRS yang saya isi merupakan sebuah langkah awal untuk menentukan kehidupan akademik saya selama kurang lebih enam bulan ke depan. KRS kali ini berbeda dengan KRS saya sebelumnya, karena kali ini saya mempunyai hal untuk mengambil beberapa mata kuliah tingkat atas, atau mengulang mata kuliah yang belum lulus. Suatu hal yang sebenarnya sangat saya nantikan. Menjadi mahasiswa yang memegang kendali penuh akan kehidupannya.

Beberapa hari sebelum hari itu, saya telah mendapatkan jadwal serta daftar mata kuliah wajib untuk semester 3 ini. Berdasarkan IPK saya, saya berhak untuk mengambil 21 SKS, yang artinya jika saya mengambil semua mata kuliah wajib semester ini, saya masih mempunyai sisa SKS, yang akan saya pergunakan unuk mengambil mata kuliah semester 5. Target kelulusan 3,5 tahun pun menjadi sebuah hal yang realistis, dengan mempertimbangkan semester pendek dan lain sebagainya. Rencana kuliah selama tujuh semester pun saya susun, sehingga target kelulusan saya adalah Desember 2010, Februari 2011, atau Agustus 2011.

Kamis itu saya melangkah pasti ke kampus. Sayangnya, saya disambut sebuah berita yang sangat mengejutkan, bahwa kurikulum Jurusan HI diubah. Berlaku untuk semua angkatan. Ada mata kuliah yang dikonversi. Nah, kaget dong saya. Yang ada di pikiran saya pertama kali adalah, apakah target lulus saya, yang menurut beberapa teman sangat super-duper-fantastis, akan dapat terealisasikan. Atau saya harus menunda target tersebut satu atau dua semester.

Permasalah terbesar yang dihadapi saya dan juga temen-temen HI 2007 adalah bahwa kita ketiggalan lima mata kuliah, yang setara dengan 10 SKS, di semester 2. Hal tersebut berimbas pada mata kuliah yang akan diambil di semester 4 nanti. Bagi saya pribadi, dengan merujuk pada panduan kurikulum baru, semester 4 nanti saya harus mengambil 8 mata kuliah yang setara dengan 16 SKS. Dengan mempertimbangkan, juga membayangkan, bahwa jatas SKS saya untuk semester 4 nanti adalah 21, berarti masih ada sisa 5 SKS, yang bisa didistribusikan ke 2 mata kuliah saja. Nah, di semester 6, saya harus mengambil 15 SKS, dengan asumsi yang sama dengan keadaan di atas, sisa 6 SKSnya bisa dipakai untuk mengambil 3 mata kuliah sisa yang ada di semster 2. Saya sangat berharap bahwa saya tidak harus mengulang mata kuliah di semua semester genap, karena jika tidak saya masih harus berkuliah di semester 8.

Berbeda dengan apa yang akan terjadi di semester genap, kehidupan semester ganjil saya malah bisa dibilang sangat terbantu dengan adanya konversi mata kuliah ini. Banyak dari mata kuliah semester genap merupakan mata kuliah wajib yang biasanya ada di semester 1 atau 2. Saya sudah lulus untuk semua mata kuliah semester 1 dan 2, berarti untuk semester ganjil, saya tinggal mengambil mata kuliah di semester ganjil berikutnya, atau mengambil mata kuliah pilihan. Rencananya, dengan kondisi tersebut, saya akan mengoptimalkan kegiatan non akademik saya di semseter ganjil, dan bersibuk-sibuk ria di semseter genap. Contohnya saja semester 3 ini, harusnya saya mengambil 21 SKS untuk 10 mata kuliah. Ternyata saya sudah mengambil 4 mata kuliah, di mana ada 2 mata kuliah yang merupakan mata kuliah pilihan, yang harus saya pilih salah satu saja. akhirnya saya mengambil 3 mata kuliah semseter 5, yang setara dengan 7 SKS.

Yang membedakan HI sebelum dan sesudah perubahan kurikulum ini adalah tidak adanya pembagian konsentrasi lagi. Dulu, kita, mahasiswa HI UNPAD, mengenal adanya konsentrasi Hubungan Internasional, yang harus dipilih mahasiswa pada saat semester 3. Konsentrasi ini akan berpengaruh pada judul skripsi, sebagai tugas akir akademik, yang akan dibuat. Konsentrasi yang ada adalah Ekonomi Politik Global, Politik Keamanan Global, dan Hukum Organisasi Internasional. Sebelum adanya perubahan kurikulum, konsentrasi ini membuat sebuah dilema bagi saya. Awalnya, saya akan mengambil EPG, dengan alasan konsentrasi ini sangat fleksibel dengan masalah pekerjaan, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kajian keamanan juga sangat menarik. Kajian keamanan tidak hanya berputar pada masalah security pada tataran negara saja, tapi juga melauas pada ranah privat. Selain itu, banyak senior yang memberitahu saya bahwa skripsi untuk konsentrasi EPG sangat kental dengan statistik, dan ini membuat saya ngeri. Dengan tidak adanya pembagian konsentrasi ini berarti saya masih bisa mempelajari mata kuliah pilihan yang saya inginkan, dan juga bebasa menentukan topik skripsi yang nantinya akan saya ambil.

Saya yakin, jika saya tetap serius dan mempertahankan spirit kuliah yang ada, target waktu tempuh kuliah saya masih akan tetap terjaga... Doakan saja...

Saturday, August 23, 2008

Segenap Kabar Singkat (dan mungkin saja basi) dari Seorang David

Hai, apa kabar...

Rasanya lama banget ya saya udah gak update blog saya... Tulisan terakhir yang saya update di blog ini adalah mengenai saya yang sangat capek banget untuk persiapan JOVED, right???

Nah, setelah itu saya sempet menghilang sangat lama. Entah kenapa, setiap kali mau nulis untuk blog, bawaaannya sangat-sangat gak mood. Kalo dipikir-pikir udah hampir dua bulan ya saya off nulis. Sebenernya, banyak banget momen yang menurut saya harus saya tulis. Kenapa? Alasannya cukup simpel, karena saya tidak menulisnya di diary konvensional. Dengan blog, saya ingin cerita hidup saya bisa dibaca oleh generasi saya yang entah ke berapa, karena saya yakin internet akan menjadi sebuah media yang akan mengiringi saya membentuk klan David... Hehehe...

Saya belum menuliskan JOVED 2008, akhir semester 2 saya di HI UNPAD, semester pendek pertama saya, kerjaan saya untuk ngeMC, dan beberapa momen penting lainnya. Juga ada beberapa pikiran yang hanya tersimpan di pikiran, ataupun sudah mulai ditulis di laptop, menjadi sebuah tulisan yang belum sempurna.

Saya usahakan untuk mengupdate itu semua... Karena itu tadi,

Hidup Terlalu Singkat Jika Hanya Untuk Dinikmati, Tetapi Tidak Untuk Dituliskan...



Salam,
David

Monday, July 07, 2008

In The Mood For Sleep

Duh, malem minggu kemaren, demi ngikut JOVED, saya begadang deh. Meskipun sebenernya dan seharusnya istrirahat kerena masih flu dan batuk.

Minggunya, baru tidur jam sembilan malam. Seharian latian, online, dan lain-lain...

Hari ini, di kampus saya pusing dan ngantuk, pulang deh ke kosan, dan tidur...

I'm in the mood for sleep...

Tuesday, June 17, 2008

Takkan Terganti

Shit..!!

Siapa yang harus saya salahkan. Yang ngenalin saya ke lagu ini. Yang ngebuat lagu ini. Atau yang bikin lagu ini jadi sangat dalem buat saya.

Meski waktu datang
Dan berlalu saat kau tiada bertahan
Semua takkan mampu membuatku
Hanya kau yang berada di relungku

Jadi banyangkan, kalo kemaren di kampus, saya ketemu dia. Yang saya rasain, seakan-akan itu gerakan slow motion (yang pasti bakal bagus banget kalo di di dalem film), serasa kayak ada angin gitu. Dan puncaknya, samar-samar di otak saya terlintas lagu ini.

Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah

Ya, kamu. Kamu yang bertanggu jawab. Bukan Yovie Widianto. Bukkan juga Erwin, sahabat saya yang ngenalin saya dengan lagu ini.

Kamu yang ngebuat lagu ini berarti banget. Sampai saya gak kuat untuk memdengarnya lagi.

Karena lagu ini bakal bikin saya inget kejadian di kampus Ketika semuanya seperti di film-film.

Atau mungkin, ini salah saya, Yang gak bisa bicara terus terang denganmu.


A Nightmare Is Close To Me

Di kamar saya ada sebuah kalender yang bisa ditulis dan dihapus. Di tempel di atas meja belajar saya. Dan berfungsi sebagai agenda. Semua kegiatan saya, kuliah, latihan nyanyi, rapat, deadline tugas, jadwal ICT, hingga rencana pulang ada.

Biasanya saya antusias ngeliatin si kertas biru putih itu, yang jadi penanda kalo saya itu tipe mahasiswa yang rajin (dan tentu aja sibuk). Tapi akhir-akhir ini, saya males, Saya ngerasa horor kalo liatin dia. Dan ngerasa kalo, duh, banyak yang (seharusnya) bisa dikerjain.

Dan sekarang, saya peling ngeri liat di kolom yang saya tulis tanggal 20. Itu tanggal deadline Tugas Akhir saya. And, I'm still working on it, slowly...

Ngeri beneran....

Saturday, June 14, 2008

Don't Try This If You Have A Great Migrain

Two sachets of Indocaffe Coffemix (Coffe, Cream, and Sugar)

Two spoonfull of sugar (that you know the sugar is real sugar, contain a lot of sucrosse)

One big cup of hot water

Effort to start (again) detoxide from nicotine

Effort to start a healthy live

Morning brezze in your room

Mix them, and your migrain will kick you at the night... It's hard to to sleep, but I have plan the next morning...

Fun-fucking-tastic....

Ujian Lisan PHI1, Kalo Ini Lewat, Semester 2 Juga Lewat!!!!

Jadi gini ya, menurut saya dan beberapa teman HI UNPAD 2007, semester 2 ini kita cuma kuliah satu mata kuliah aja, Pengantar Hubungan Internasional 1. Oh ya, sama Praktikum Komputer (yang menurut saya, saya harus lulus..), di mana mata kuliah ini presentase kehadirannya harus 100%, gak seperti mata kuliah lain yang 80% (berarti bisa bolos kelas 3 kali gitu). Nah, pendapat yang sangat abssurd ini hampir diimani oleh semua angkatan saya. Masalah ekspektasi yang berlebih dari semseter ini udah pernah saya bahas di sini. Juga udah pernah Gope bahas di sini. Ayo Bima, bahas masalah ini juga... (devil mode : on).

Nah, masalah tersebut berimbas ketika musim ujian tiba, baik itu UTS maupun UAS. Kita, ya yang percaya asumsi awal tadi, hanya akan fokus di dua mata kuliah itu. Lebih tepatnya sih, kita cuma fokus di PHI1, yang lain....lewat. Maka, ketika Pak Wawan, dosen utama PHI1, mengumumkan bahwa UAS PHI1, yang mana formatnya sama dengan PIP, di mana dosennya juga sama, akan dilaksanakan mulai 9 Juni 2008 dan akan dimulai dari 2007, maka semua fokus hidup saya berpindah ke event akbar semester ini. Mencari fotokopian, minta soft file tugas, foto copy daftar buku, teori dan prominent, (mencoba) membaca reading kit, hingga berdoa pada Yang Maha Kuasa. Oh ya, tak lupa minta restu orang tua. Sekali lagi, terima kasih buat Kang Oce, tutor kita tercinta, yang udah ngasih tips and tricks buat ngadepin ujian yang satu ini, meski sebenarnya kita udah pernah kok Kang ngerasain di PIP, but well, for what is worth, THANK YOU.....

Maka, jadilah saya, yang berNPM awal, pada 9 Juni kemaren, harus menghadapi UAS Lisan PHI1. Saya, yang sangat odong-odong dan sotoy, tidak membaca reading kit, yang mana merupakan sumber dari semua pertnyaan UAS. Saya hanya bisa pasrah. Berdoa. Dan minta restu orang tua. Buku-buku kunci juga prominent juga rada-rada gak bisa. Saya cuma tau konsep secara global. Realisme itu gimana. Liberalisme itu memandang negara sebagai apa. Post Modernisme itu pengen teori gimana. Ya gitu lah. Makanya, saya sudah pasrah untuk pertanyaan pertama, pasti saya akan gagal di sini. Untung sukur kalo dapet buku atau tokoh yang emang semua orang tau. Saya hanya akan berharap di pertanyaan kedua, yang merupakan pertanyaan eksplanasi. Yang penting logika berpikir kita jalan. Ya. begitulah saya.

Orang pertama yang maju hari itu adalah Mitha dan dia dapet pertanyaan yang sangat...sangat...menyakitkan hati, Bahasa Inggri buat "Le c'estat, c' moi". Saya tahu, saya tahu. Tapi Mitha tidak tahu. Yah, padahal kalo saya yang didepan alamat B di tangan tuh. Mungkin bukan rezeki saya kali ya. Tapi, perasaan ini gak enak. Bener juga.. Di depan penguji panel (Pak Arry, Pak Wawan, Kang Oce, Teh Sendy, Bang Satriya) saya deg-degan mampus. Begitu Pak Arry bilang bahwa saya dapet Realisme yang ada dalam pikiran saya adalah "MAMPUS gue, realisme bukan spesialisasi gue...". Dan benar, "Jadi realisme itu banyak variannya, salah satunya Rational Choice Realism. Tokohnya ada dua, salah satunya Krasner. Satu lagi saiapa????". Duh, Krasner aja saya beru dengar pak, apalagi temennya. Ya udah demi menjawab, meskipun tau akan salah, yang keluar dari mulut ini adalah "Kenneth Waltz, Pak". Ya udah, saya harus balik dan mencarinya di reading kit. Dan ternyata sodara-sodara, jawabanya adalah Joseph Grieco.

Setelah menunggu hampir satu jam, saya kembali menghadap panel buat pertanyaan kedua. Teh Sendy, I TOTALLY LOVE YOU......... Makasih untuk pertanyaan yang ternyata saya bisa jawab. "Jelaskan model Prisoners Dilemma dalam HI". Wew... Dan untungnya, Kang Oce pernah ngejelasin ini di tutor... Hehehhehehehehe. Jadilah saya kurang dari lima menit di depan panel. Dan ketika saya berbalik ke belakang, temen-temen saya ngasih tepuk tangan. Berasa dapet OSCAR deh....

So, setelah tanggal 9 Juni, rasa-rasanya ujian berakhir, meskipun harus ngadepin ujian tulis tanggal 16 sampe 20 ini. Yah, minimal beban saya tinggal Tugas Akhir PHI1 yang belum kelar, masih 20%. Tapi saya yakin, bakal kelar cepet kok....

Folks, let's get the Ujian Tulis begin....

Cherss.....

PS : Stop to gossiping me!!! Itu cuma nambah pikiran saya aja. Kamu gak mau kan saya berubah......

Siapa Yang Salah...

Kesalahan terbesar dalam hidup saya adalah...
Ketika saya salah, saya tidak melihatnya sebagai sebuah kesalahan.
Ketika seharusnya saya bisa berbuat benar, saya malah memilih untuk bertindak tidak sesuai aturan.
Ketika saya bisa memberikan sebuah kontribusi, saya memilih untuk tidak peduli.
Ketika saya tahu pasti bahwa kesalahan ada di diri ini, saya malah menyalahkan dunia.

Semuanya terjadi, saya sadari, tapi tidak berusaha untuk memperbaiki.
Pepatah bilang, belajarlah dari kesalahan, ketika saya membuat pernyataan, kesalahanlah yang harus belajar dari saya.
Mengapa sering saya berbuat salah.
Menyalahkan lainnya.
Tak peduli.
Meski akhirnya menyiksa diri sendiri.

Kalau sudah seperti ini, siapa yang harus saya salahkan.
Keadaan.
Lingkungan.
Sahabat.
Lawan.
Atau seharusnya saya menyalahkan diri sendiri.

Entahlah...

Wednesday, June 11, 2008

Why falling in love never easy for me....????

I'm the judge, i'm there to judging her.
First match.
First team.
Second speaker.
She gave me an impression.
That she was smart.
And then she stole my heart

Make my palms sweat...

Make heart beat faster...

Like there was butterflies in my stomach...

The feeling still exist until the next day.
Until the time she must catch her train.
No conversation.
No phone number.
I just knew her name.

DAMN IT!!!
Why falling in love never easy for me....????

Wednesday, June 04, 2008

Menggila TA (Lagi...)

Ya, saya sedang menggila TA untuk yang kedua kalinya. Sekali lagi, biar lebih dramatis, SAYA SEDANG MENGGILA TA UNTUK KEDUA KALINYA...NYA...NYA (kasi sedikit echo, biar keren). Intinya, minggu ini sangat hectic banget deh, untung aja ketolong sama pengunduran deadline tugas yang diundur hampir sebelas hari dari jadwal awal. So, thank you so musch to Kang Oce, my beloved tutor, who make it possible to happen... Hehehe, terima kasih buat semua bimbingannya semseter ini.... Hope, we can make the second season of our tutorial...

Mengapa kedua kalinya ? Karena hal ini sudah pernah terjadi hampir enam bulan yang lalu. Tepatnya Desember 2007. Saya, dengan tingkat kekhawatiran MABA, memutuskan untuk mempersingkat liburan pulang kampung hanya untuk mengerjakan TA. Ya, TA, Tugas Akhir untuk sebuah mata kuliah yang, alhamdulilah, saya lulus dengan nilai B. Saya, yang seharusnya masih liburan hingga awal tahun 2008, harus ke Jatinangor pada Hari Natal. Dan, oke mulai tarik nafas dalam-dalam, sangat beruntung bahwa deadline tugas DIUNDUR. D*mn. Kalo gitu kan saya bisa taun baruan di rumah, tapi sudahlah itu semester lalu...

Yang penting, TA ini dikumpulin setelah UAS, jadi kalo UAS saya screw up, just leave it...

Saturday, May 24, 2008

Kuliah, Benarkah Begini???

Saya baru baca blog terbarunya neng Gope, sempet suprise juga karena ternyata udah banyak entry baru dari teman saya yang satu ini. Hmmm, enaknya mungkin saya ngenlin siapa Gope dulu kali ya... Well, saya kenal dia di HI UNPAD ini. Pertama kali kenal karena....namanya (I mean, her real name...) itu panjang banget. Omongannya meaning. Oh ya, begitu ditanya pertama kali sama dosen EFIR kita tercinta itu (I mean, Pak Reza) tentang siapa yang punya blog, dia yang pertama kali jawab, and her blog-url attract me to read... Well, Pe, ini sekalian promosiin anda juga kan... Hohoho....

Nah sekarang masalah apa yang menjadi perhatian saya di post terbarunya Gope adalah fakta bahwa kuliah di semester 2 ini.....sangat mengasyikan tapi menyiksa.. Bener katamu nak, niat tulus suci itu tidak dapat terealisasi dengan baik. Keadaan tidak mendukung. Dosen yang jarang masuk. Tugas yang tidak menumpuk. Toturial (yang tetap saja) menyenangkan. ;P Mungkin ini jawaban atas doa saya selama semester 1, ketika kuliah sangatlah padat, tugas menumpuk dan menyebabkan saya kurang tidur dan sering migren, hingga memutuskan untuk postpone dalam sebuah UKM.

Tapi tunggu, ketika awal semester 2 ini, saya sempet membuat sebuah pernyatan, yang menurut saya sendiri, GILA.... Yup, saya berharap dalam semester 2 ini, saya rajin belajar, rajin masuk kelas, gak kopas tugas lagi, ngerjain semua tugas dengan benar, dan melahap reading kit. Semua itu ditunjang fakta bahwa kuliah di semseter itu sangat melelahkan, ya fisik ya psikis juga. Juga ditunjang fakta bahwa IP semester 1 saya, menurut saya sih, kurang memuaskan.Hanya stuck di sedikit angka dibelakang koma, meski di depannya 3. Nah, demi memuaskan orang tua dan juga diri sendiri, saya punya tekad untuk lebih baik di semsester ini. No more Jatos on Monday to Friday. No more pirate DVD hunting till weekend. No more 21 in weekdays. No more obsesive-complusive to shoping. No more Bandung in weekend if it's not important. Do more reading, scientific one. Do more learning. Do more pray. Well, let we see now..

Awal semseter 2, gelagat gak baik udah mulai muncul. Beberapa nama dosen yang menurut saya galak, ternyata biasa saja. Mata kuliah yang seharusnya berat, lewat. Banyangan tugas-tugas yang berkepanjangan , gak ada tuh. Palingan tinggal PHI I (yang harus lulus, kalo gak bisa trauma) dan Komputer (yang harus masuk 100% demi UAS) yang menurut saya menjadi fokus perhatian saya dan teman-teman 2007 selama semester ini. Oh ya, tambahan lagi, Statistik Sosial deh (secara kita harus ngecek bolak-balik sebelum keluar kosan, apakah udah bawa kalkulator, apakah udah bawa tabel, apakah udah pake sepatu bukannya sendal!!!). Untuk yang lainnya, we hope we get A's.... hehehhehe

Sebagai dampak dari ketidaksemangatan kuliah semester ini, alhasil ada beberapa hoby yang (akhirnya) saya jalankan. Saya jadi menggila lagi dengan novel. Saya jadi menggila lagi dengan film. Saya jadi menggila dengan main. Saya menggila dengan internet. Dan, saya menggila dengan jalan-jalan. Satu hal yang ditunggu-tunggu setiap hari adalah apakah akan ada SMS dari Rendy yang menyatakan bahwa kuliah gak ada, apakah akan ada ujian skripsi yang membuat dosen akan nguji, apakah akan ada kuliah umum, apakah akan ada tugas yang berat. Dan semua akan senang jika tidak ada kuliah, tidak ada dosen, dan tidak ada tugas. Pastinya, esensi kuliah gak kita dapatkan di semester ini.

Wait...wait... Itukah yang saya inginkan??? Sebenarnya tidak. Banyak yang bilang bahwa semseter 2, dan semester genap lainnya, mempunyai jangka waktu yang pendek. Hal tersebut berdampak pada kenyataan bahwa, konon katanya, mata kuliah yang ada di semseter ganjil rata-rata adalah mata kuliah yang gampang. Benarkah? Gak juga sih... Semuanya, sebenarnya, bisa dibilang mata kuliah yang tidak main-main. Namun, kendalanya ya itu, waktu yang singkat, dosen banyak keperluan, dan lain-lain. Yang saya inginkan sebenarnya atmosfer kuliah seperti semseter kemarin. Biarlah kita kuliah padet, ngerjain tugas yang seabrek-abrek, ngerjain tugas dengan deadline ngumpulin yang gila-gilaan. Tapi, yang kita dapatkan adalah feel kuliah yang sebenarnya....

Dan mungkin, di akhir semester 2 ini, saya harus kembali berdoa. Mudah-mudahan semester depan, spirit kuliah itu datang lagi....

Tuesday, April 29, 2008

A Confession of A Show Director

Well, selamat datang di pengakuan seorang show director. Singkatnya, ini pengalaman pertama saya kerja di Divisi Acara. Kebetulan saya jadi Person In Charge kalo koordinatornya lagi gak ada, malah diangkat segala jadi co-koor. Mulai dari bikin konsep, mikirin tema, dress code, mikirin apa yang mau ditampilin, bikin rundown, jaga waktu, sampe ribetnya hari H.

HI-LITE (Hubungan Internasional for Long, Intimate, and Turning on Nite) : The Lite Side of HI merupakan malam keakrabannya HI UNPAD. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penyelenggara makrab adalah angkatan termuda di jurusan, wich means untuk tahun ini angakatan 2007-lah yang bertanggung jawab untuk menjadi panitianya. Well, kami-kami ini baru saja lulus SMA, minim pengalaman dengan ego yang masih sangat besar. Namun, dengan semua kerja keras, tawa, tangisan, keringat, hingga emosi yang tercurahkan, kami menjadikan Selasar Sunaryo pada 26 April 2008 menjadi berkilauan.

Sejak pertama mulai staffing buat acara ini, saya memang sudah memutuskan untuk masuk ke Acara. Alasannya jelas. Di Logistik, saya orang yang tidak suka teknis. Di Marketing, saya kurang bisa menjual. Di LO, saya bukan perempuan. Di Humas, malas dengan birokrasi. Di Keamanan, bisa jadi bahan tertawaan. Di Konsumsi, tertarik tapi tidak akan all out. Jadilah Acara menjadi tujuan saya, sekaligus lahan saya untuk belajar. Kebetulan Widhi, koordinator divisinya, menurut saya berpengalaman dalam ngebuat acara seperti ini. Secara, saya memang belum pernah bikin acara. Apalagi langsung ada di divisi Acara. Jadilah saya, untuk pertama kalinya, menjadi bagia dari sebuah kepanitiaan di kampus.

Tugas pertama divisi ini tentu aja mengodok konsep mentah (atau lebih tepatnya membuat konsep) yang sudah diajukan menjadi sebuah konsep yang jelas dan dapat diwujudkan menjadi sebuah acara dengan format gathering. Yang pertama muncul ke permukaan sebagai konsep adalah bahwa kita akan ngundang band yang formatnya bisa akustikan (atau yang tidak memainkan musik gonjrang-ganjreng), sehingga konsepnya adalah One Night With. Diterima oleh angkatan, terkendala oleh aturan.

Gagal dengan konsep pertama, konsep pun digodok dengan sangat cepat!! Kurang dari tiga jam..... Hasilnya, The White Side of HI, yang akhirnya berevolusi menjadi HI-Lite : The Lite Side of HI (yang dikarenanakan oleh penyesuaian nama, sehingga tidak terkesan satu warna). Kita juga bikin tagline donk, berasa film gitu, which is Colors Are Sparkling (yang mana awalnya takut salah presepsi dan membingungkan angkatan atas).

Lanjut ke tempat. Sempat bingung karena :
  1. Kalo bisa outdor
  2. Bisa nampung sampe 700 orang
  3. Bisa berkesan
  4. Bisa sewa seharian
  5. Sesuai budget!!!!
Pilihan pertama, Dago Tea Huis. Kelebihan, luas, murah, outdoor pisan. Kekurangan, bakal menggila dekor, secara tempatnya gak bisa dibilang udah manis aja gitu..

Pilihan kedua, Selasar Sunaryo Arts Space. Kelebihan, tempatnya udah cantik, luas, keren, outdoor. Kekurangan, budget....

So, we take SSAS. Tanda tangan kontrak, fixasi tempat, dan lain-lain bukan bagian saya. Bagian saya adalah bikin rundown. Well, disinilah saya memulai peran sebagai Show Director. Dengan hanya berbekal catatan yang diberikan LO, saya dan Widhi harus membayangkan flow acara yang bakal kita wujudin. Sesorean kita ngegodok semua materi yang udah siap untuk masuk ke rundown, sebelumnya nanti dipublish dan akan di fix menjadi master rundown. Makes some phone calls, arguing, some nicotin akhirnya mengantarkan rundown kita siap publish.

Setelah dipublish, ternyata untuk menjadikannya master rundown, negosiasi berlanjut. Sesi telepon pagi-siang-malam dengan LO, juga dengan pengisi acaranya, more arguing, more nicotin mengantarkan master rundown kita, yang siap menjadi sebuah show di SSAS 26 April-nya.... Saatnya menajdi seorang Show Director...

Untuk kamu yang akan menjadi SD, untuk pertama kalinya, seperti saya, here are some tips... :

Siap Menjadi Seorang Yang Jutek
Kalau kamu bukan seorang yang jutek, siap-siaplah untuk menjadi seseorang yang lain. Jutek dibutuhkan untuk menghadapi pengisi acara, panitia lain, atau pihak-pihak lain yang bener-bener ganggu. Bagi temen-temennya SD, maklumilah tuntutan pekerjaan ini!!!

Fashion Is Painfull
Ingat bahwa meskipun kamu yang membuat aturan dresscodenya, meskipun kamu mempunyai sejuta impian fashion yang ingin diwujudkan, meskipun kamu ingin kelihatan fashionable, ingatlah bahwa menjadi SD haruslah nyaman. Kamu akan sering lari sana sini, naik turun tangga, berkeringat, dan lain-lain yang akan membuat kamu berpikir berkian-kian kali untuk menggunakan sesuatu. Sangatlah tidak bijak untuk memakai kombinasi berikut, long sleve white shirt, grey chekker vest, grey trousers, a pet cap, and PANTOFEL.... Hal terakhir akan membuat kamu merasa pegal-pegal selama dua hari setelah acara. Pakailah kets....

Demikian pengakuan dan pengalaman saya. Ini adalah sebuah langkah baru, yang mungkin akan saya tekuni.. So, enjoy...


Regrads,

David


PS : Foto bagaimana saya setelah acara bisa dilihat di MP saya...



Friday, April 18, 2008

Duh, Hilang Deh

Well, saya sempet gondok aja gitu sama blogspot dan multiply ini. Jadi kemaren saya sempet ngebuat satu posting yang, sumpah, panjang dan meaning banget gitu. Sayangnya, pas proses ngesave and publish, something happen with the connection. So, postingan yang, menurut saya bagus itu, gak bisa di [posting...

Well, saya mau nonton Indonesian Idol dulu ah...

Sekalian memastikan bahwa koneksi sudah bagus kembali..

Friday, April 11, 2008

Hiatus atau Hibernasi ?

Terima kasih buat semua yang sudah rela untuk baca blog ini. Blog ini memang hanya sekedar tumpahan uneg-uneg saya, juga kadang-kadang emosi yang berlebihan, yang sifatnya privat sih. Tapi tetep aja, to share is one thing that I can do...

Maaf, kalo semenjak posting terakhir saya di Februari, saya jarang update blog ini. Banyak kerjaan jawabannya. Tugas kuliah, tugas di Hi-Lite, ikut PST DC UNPAD, PSM, dan lainnya membuat saya, terkadang, mampet ide, atau tidak ada waktu untuk sekedar mengetik. Kalo online sih jangan ditanya, hampir setiap hari. But, to write something, I need not only good mood but also good surrounding...

So, sampe semua urusan selesai, saya akan hiatus, atau hibernasi ya?

Yang pasti, saya berusaha banget untuk update sesering mungkin...

So, enjoy..

Tuesday, February 26, 2008

Menjadi 19


I'm 19 today.

Huhhhhfffff.

19... Menjadi 19 berarti harapan saya pada diri saya sendiri untuk menjadi seorang yang lebih bijaksana dan dewasa. Semakin besar tanggung jawab yang ada pada diri saya, semakin besar juga harapan orang-orang bagi saya.

So, selamat menjalani 19 Vid!


Next posting : 18 to 19... Coming very soon!!!

Sunday, February 24, 2008

Officially HIMA

Hohohohohohohohoho...

Jarang posting ya saya ini....

Langsung aja...

Kemaren, saya dan dua orang temen saya, Haekal dan Ieya, jalan ke bandung. Baru sampe di Alfa Rabbani, si Haekal dapet SMS dari kang Wirya, dia masuk HIMA HI, dep. Kajian. Saya pikir saya gagal. Ya sudah, emang bukan rejeki kali ya. Sempet bilang sama Haekal, kalo saya gak masuk HIMA ya saya akan fokus di PSM.

Beberapa menit kemudian, HP saya bergetar.

Ada SMS masuk, isinya sama dengan Haekal...

So, I'm, now, an official member of Departemen Kajian HIMA HI UNPAD.

Wednesday, February 20, 2008

Matahari... Itu kah saya???

You are The Sun

Happiness, Content, Joy.

The meanings for the Sun are fairly simple and consistent.

Young, healthy, new, fresh. The brain is working, things that were muddled come clear, everything falls into place, and everything seems to go your way.

The Sun is ruled by the Sun, of course. This is the light that comes after the long dark night, Apollo to the Moon's Diana. A positive card, it promises you your day in the sun. Glory, gain, triumph, pleasure, truth, success. As the moon symbolized inspiration from the unconscious, from dreams, this card symbolizes discoveries made fully consciousness and wide awake. You have an understanding and enjoyment of science and math, beautifully constructed music, carefully reasoned philosophy. It is a card of intellect, clarity of mind, and feelings of youthful energy.

What Tarot Card are You?
Take the Test to Find Out.

Terima Kasih, Imran Ajmain…. Lagumu Menyadarkan Saya….

Rela ku menunggumu

Seribu tahun lama lagi

Tapi benarkah hidup ku kan selama ini

Biar berputar, utara selatan

Ku tak putus harapan

Sedia setia …

(Seribu Tahun – Imran Ajmain)



Pertama kali dengar lagu diatas, otak saya langsung merespon, kok saya banget ya… Menunggu dalam ketidakpastian gitu, malah cenderung mengharap tanpa usaha dan gak bergerak sedikitpun. Kedengerannya saya emang desperate banget kali ya… Mungkin juga sih.

Well, saatnya saya bicara jujur. Saya memang stuck dengan satu orang. Sejak kapan? Sejak SD. Silakan bilang saya gila. Silakan bilang saya irrasional. Tapi emang itu yang terjadi. Saya gak menutup hati buat orang lain (baca : cewe lain). Tapi ya begitulah, dia seaakan sudah menjadi blue print dari seorang perempuan idaman.

Sempat berusaha menjalin hubungan dengan yang lain, jadian (yang bodohnya hanya untuk menghibur diri!), hanya pdkt, males nyatain, hingga yang akut, ingin menunggu dia. Semua itu sakit. Sekarang, saya baru sadar, semua itu sia-sia. Udah saatnya saya move on. Kalau memang dia, ya nanti juga akan ketemu.

Sekarang saatnya untuk tutup buku lama. Nyadar kalo saya belum pernah bener-bener jadian. Kapan lagi kalo bukan mulai hari ini. Anggap aja saya belum pernah pacaran. Kalo naksir sih…sering banget. Anggap aja ini sebuah permulaan.


Dan, untuk semua itu, terima kasih untuk Imran Ajmain yang lagunya membuat saya melek. Bahwa meskipun saya rela untuk menunggu, tapi waktu tetap berlalu dan apakah mugkin saya akan begini terus.. Yang sekarang jawaban saya mantap ‘tidak’.



FYI, Imran Ajmain adalah penyayi asal Singapura. Lagu-lagunya enak banget, R&B dan Pop gitu. Lagu ‘Seribu Tahun’ ada di albumnya ‘Dengan Secara Kebetulan’. Di Indonesia ada gak ya…

Sekian aja…



Adakah engkau yakin

Ini CINTA

Adakah engkau pasti

Ini tuk selama-lamanya....

(Seribu Tahun – Imran Ajmain)





PS: Siapa yang membuat saya stuck? Terka sendiri…

Tuesday, February 19, 2008

Sedang Tidak Mood


Mungkin, lagunya Queen Latifah yang judullnya Moody's Mood For Love tidak cocok buat saya hari ini. Gak tau ya, dari tadi pagi bawaannya bete melulu. Dari mulai bangun, mandi, baca koran online, ke kampus, nunggu dosen, rapat, kuliah, makan, ngobrol sama temen, ambil duit, jajan, pulang ke kosan, online lagi, tiduran, sampe sekarang pun masih aja gak mood.

Apa ini gara-gara saya yang mikirin sesuatu?

Apa ini gara-gara udah lama gak nonton?

Apa ini gara-gara quiz tadi?

Apa ini gara-gara koneksi yang gitu deh?

Apa ini (hanya) gara-gara saya masih sendiri?

Tak tahulah. Yang pasti, I'm not in the mood today.

Wish tomorrow will be better!!!!

Sunday, February 17, 2008

A Good Quote..

Cuma mau nulis quote dari bukunya Paulo Coelho yang The Alchemist. Quote ini sangat bermakna buat saya, dan bener-bener bagus..



"Dan, ketika kamu menginginkan sesuatu, segenap alam semesta bersatu untuk membntumu meraihnya."


Berarti sesuatu untuk kamu ??

Sunday, February 10, 2008

Have Fun...

Tebak di mana???

Dua kata dan gambar di atas itu cukup menggambarkan gimana saya kemaren.. Lots of fun, with my beloved friends, and not thinking about the hell IP and other things. Pokoknya kemaren adalah bersenang-senang.


Bersenang-senang itu perlu, kawan. Secara selama ini kita udah didera dengan segala macam permasalahan kuliah. Mulai dari tugas-tugas yang menumpuk hingga ujian yang kayaknya gak ada habisnya. Sebagai mahasiswa yang emang niat kuliah (cie!!), saya baru bisa maen-maen ampe gila kalo udah gak ada kuliaha atau libur. Kebetulan minggu ini emang saya lagi gak kuliah, libur semesteran gitu.


Sebenernya liburan semesterannya sih udah lama.. Dari kapan taun deh. Saya juga di Bandung (atau tepatnya di Jatinangor!!) udah hampir semingguan juga. Tapi, setelah mengurus KRS, KKS, dan lainnya (disertai panik yang gak ada habisnya gara-gara transkrip ilang!!!), tibalah saatnya untuk bersenang-senang..

Perjalanan kali ini emang udah diniatin banget... Udah diomongin dari sebelum semuanya pada mudik. Rencana awal, mau ke Garut.... Gila kan.. Kata si Khairul sih, sekali-sekali ini. Berubah beberapa hari sebelum hari H, mau ke Ciwidey.... Pertamanya sih saya ragu-ragu ama tujuan kali ini. Kan kita perginya hari Sabtu tuh, trus malemnya kita punya kewajiban buat cari dana buat proyek yang lagi dikerjain... Akhirnya, tujuan dialihkan ke Tangkuban Parahu dengan rencana malem udah ada di Dago.. OK aja sih saya mah..


Eh besoknya, saya dateng pagi ke Alfa gerbang setelah ditelpon seorang teman. Ketemu Dian, Khairul, Mabrur. Akhirnya sarapan nasi kuning dulu ama anak-anak. Ketemu Nabila sama Iffa. Dan ternyata sodara-sodara... tujuan kita hari ini adalah Kawah Putih, which is ada di CIWIDEY... Sempet kaget dengan perubahan lokasi yang amat mendadak ini, Khairul ngasih tahu saya kalo ngamen apa enggaknya kita nanti itu tergantung dari anak-anaknya, kalo capek ya gak aja gitu.. OOOOOoooooooo, gitu... Saya sih ok-ok aja...


Dan dimulailah perjalan yang sangat menyenangkan (dan juga menggila itu), Jadinya saya semobil dengan cowok-cowok lainnya, kecuali Ghulam dan Billy, yang harus nyupir dan juga bertanggung jawab di mobil yang satunya. Sempet ngejemput Bima di Soekarno Hatta, berhenti sebentar di Griya, langsung deh kita ke Ciwidey.. Sampe di Ciwidey, saya sempet dengan odongnya nanya, emang Kawah Putih di Ciwidey ya...??? Yang hasilnya adalah teriakan menggila dari seisi mobil..

Sampe di Kawah Putih, kita harus adaptasi badan dulu dong dengan dinginnya daerah sana yang emang gila-gilaan gitu. Bajigur jadi supply hangat ke dalam tubuh. Gilanya, Mabrur sama Irul, entah apakah mereka lupa atau gila, pake celana pendek. Saya yang udah berlapis lemak alami, pake syal, sama jaket, tetep aja dingin. Gila mereka itumah..

Kedinginan Melanda Jiwa (duh bahasanya)

So, Kawah Putih. Spot yang bagus untuk foto. Jadinya ya jiwa narsis kita semua terpuaskan, terutama saya kali ya.... Sempet berapa jam cuma buat foto-foto, akhirnya kita semua merasa kalo udara udah jauh semakin dingin. Sempet Sholat dulu, dengan air wudhu yang dinginnya enggak banget, akhirnya mulai jalan lagi.

Narsisme tetap jalan atuh...

Next, Kebun Stoberi. Masih di Ciwidey. Yang niat ke sini cuma beberapa orang (Iffa, Nabil, Ayu). Yang lain mah tetep aja poto-poto gak jelas atau cuma istirahat. Tadinya sih saya niat mau beli strawberry, karena keliatannya sih enak. Gak taunya??? Asem.... Gak jadi deh..

Ini strawberryku, mana strawberrymu???

Pulangnya giliran rumah Bima yang disantronin. Alasan, sholat sama mau istirahat sebentar. Alasan utama, mudah-mudahan dikasih makan... Huahuahua... Tapi, makasih buat Mama ama Ayahnya Bima, yang udah mau nerima segerombolan mahasiswa yang kelaparan dari desa Jatinangor ini... Makasih sekali lagi...

Akhirnya, pulang. Tujuannya, udah pasti, Jatinangor. Ternyata menghilang sejenak saja dari hiruk pikuknya Jatinangor, dengan segala kedinamisannya sebagai kawasan pendidikan emang dibutuhkan. Kapan-kapan boleh lagi kok. Tidak menyesal, malah memberikan sebuah kepuasan..

Tujuan berikutnya, Tangkuban Parahu mungkin?


Btw, apakah suara saya mirip Tompi??? Makasih buat Adit, adeknya Bima, yang udah mau berkata jujur tentang itu.. Hwakakakkakakaka....

Saturday, February 09, 2008

Akhirnya... Kembali...

Setelah seminggu lebih saya pulang ke kampung halaman, akhirnya saya kembali juga ke Jatinangor. Sebenernya, saya udah ada di Jatinangor dari hari Minggu kemaren, buat ngurusi KRS dan lainnya. Tapi karena lagi males aja, saya belum sempet posting apa-apa.

O ya, sekarang saya gak usah repot-repot cari warnet atau ke tempat free hotspot, karena apa??? Karena kosan saya udah pasang internet sendiri, jadinya saya bisa lebih leluasa ngepost, online di FS, download, dan juga . . . Ah sudahlah, yang satu itu tidak usah dituliskan... Hehehe..

Hari ini sih rencana mau jalan-jalan ama temen-temen. Rencananya sih ke Tangkuban Parahu. Duh, serasa jadi siswa dasr SD mana gitu yang studi turnya TP... So, mungkin nanti malem bakal saya upload foto-foto beserta ceritanya, itu juga kalo jadi...

Enjoy the day ya...

Wednesday, January 23, 2008

Jatinangor, Ku Tinggalkan Sebentar

Current listen : Semenjak Ada Dirimu (Andity)


Well, setelah UAS yang mendera, rapat yang berlarut-larut, it's time to holiday...


So, HI UNPAD.... HAPPY HOLIDAY....


Ketemu di Semester Genap 2007-2008.....


Dengan semangat baru, mata kuliah baru, dan pikiran baru...


Selamat Pulang Kampung...

Switch to : Home (Michael Buble)

Sunday, January 20, 2008

Sahabat, Teman, atau apasajalahitunamanya



Current listen : We Are Family (Dreamgirls Soundtrack)


Tergelitik untuk membuat tulisan ini setelah beberapa malam yang lalu seorang temen sms saya ketika saya lagi berusaha keras untuk tidur. Insomnia yang sering kambuh akhir-akhir ini memang sudah tidak bisa ditolerir lagi, jadi saya memilih untuk tidur cepat. Di saat mata ini lagi berusaha banget buat merem, otak udah prepare buat sleep-mode, eh ternyata ada SMS masuk. Bangun, untuk melihat SMS siapakah itu. Takutnya orang rumah yang SMS.

Ternyata SMS itu dari seorang teman saya, baru kenal ketika saya mulai kuliah. SMS nya isinya Friend Test. Bukan, ini bukan semacam Friend Test yang ada di Friendster. Dia ngajuin pertanyaan seputar kapan pertama kali ketemu dia, first impression, sifat dia, dan apa saran buat dia. Akhirnya, saya cepat-cepat membalas SMSnya, dia tipe orang yang akan sangat menghargai teman yang membalas SMSnya. Tapi kok abis saya balas itu, saya jadi tiba-tiba going blue ya. Keinget sama satu kata, sahabat. Keinget sama satu kata lagi, teman. Akhirnya saya tidak jadi pergi tidur dan memutuskan untuk sekedar berpikir.

Teman, semua orang butuh teman. Saya juga. Sejarah hidup saya telah membuktikan bahwa banyak orang-orang yang bisa dikategorikan teman di sekitar saya. Mulai dari teman main, teman sekolah, teman les, teman nongkrong, teman kerja, tempat kuliah hingga teman maya yang saya tau di blog maupun Friendster. Teman-teman yang saya miliki tau saya dan saya tau mereka. Teman, kalo menurut saya ya just that, hanya sekedar tau, sekedar kenal, tau sedikit-sedikit, dan tidak melibatkan emosi dan pikiran yang lebih.

Saya, menurut saya dan teman-teman saya, adalah orang yang lumayan supel. Saya gampang untuk membuat hubungan pertemana dengan siapa saja, kapan saja. Even, di sebuah pemilihan Siswa Teladan yang super tegang-pun, saya masih sempat untuk mempuat sebuah koneksi pertemanan. Entah pertemanan itu nantinya difollow-up jadi sebuah koneksi lanjut atau hanya sekedar basa-basi belaka atau mungkin malah menjadi semakin tidak kenal, ya urusan nanti. Pokoknya, saya suka untuk berteman.

Nah, untuk kategori sahabat ini yang rada susah. Menurut saya sih, sahabat itu pasti ada emosi yang ikut dihubungan tersebut. Bukan emosi suka atau cinta sih. Lebih ke arah perhatian, respect, hingga rasa saling memiliki satu sama lain yang kuat. Beberapa teman bisa menjadi sahabat yang baik, menurut saya. Namun, beberapa orang yang saya anggap sahabat, mungkin hanya bisa dijadikan sekedar teman biasa saja.

Untuk masalah sahabat, setiap fase di hidup saya memiliki kisahnya sendiri. Ada sahabat-sahabat yang hingga sekarang masih menjadi orang-orang yang tidak akan saya lupakan, selamanya. Ada yang hilang dan saya ingin membangun persahabatan itu lagi. Hingga ada yang mungkin hanya cocok sebagai teman saja.

Mungkin, seingat saya sih, sahabat pertama saya bernama Evo, lengkapnya Evodious Caesar. Dia adalah salah satu teman TK saya. Mulai dari teman main di TK hingga akhirnya saya dan dia, ternyata, satu SD. Bedanya saya di Assalaam II, dia di Assalaam I. persahabatan itu berlanjut karena persamaan hoby dan lain-lain. Sayangnya, karena jadwal sekolah yang tidak sama, ya begitulah…

Sahabat saya yang lain, Dea. Diani Nurkania, atau yang sering dipanggil mami, adalah sahabat saya mulai kelas 4 SD. Berawal dari teman satu kelas, satu ekskul, satu tempat les, hingga akhirnya saya sering main ke rumahnya. Orang tuanya tau saya. Orang tua saya tau Dea. Dialah tempat curhat-curhatan saya. Tempat saya, kadang-kadang, bisa menjadi saya apa adanya. Bukan saya yang selalu rangking satu. Bukan saya , yang katanya, favorit guru. Sayangnya, saya sudah lama tidak berhubungan dengan Dea. Terakhir ketemu ya di SD, saya pindah dan tidak ada lagi kelanjutannya. I miss her so much. Kabar burung terakhir sih dia di Parahyangan, tapi gak tau juga deh.

Di SMP, saya mungkin tidak punya sahabat. Teman sih banyak, banget. Gak tau aja ya, saya merasa gak cocok sama mereka sebagai sahabat. Mungkin ada seorang teman saya yang deket sama saya, tapi ya gitu saya masih suka kesendirian. Cultural shock juga sih faktornya. Ternyata Pekalongan beda dengan Bandung. Cara berpikirnya serta cara menghadapi sesuatu.

Barulah di SMA saya punya seorang sahabat lagi, malah bukan seorang. Di kelas satu, ada Romy, Febri, Oky, dan Icha. Kami menggila. Kamilah orang-orang pojok yang selalu menggila. Kami saling berbagi. Sayang kelas dua kita pisah. Oky di IPA 1, Febri di IPA 3, Romy di IPA 4, Icha di IPA 6. Saya sendiri di IPA 2. Sampai sekarang kita masih saling berkomunikasi, via FS, via SMA, atau ketemu pas liburan. Icha, Oky, dan Febry di Semarang, Romy di Bogor, dan saya terdampar di Jatinangor.

Dan inilah puncak dari fase persahabatan saya. Orang-orang yang menurut saya irreplaceable di hati saya. Mereka smart. Mereka respect. Mereka peduli. Mereka gila. Dan kami adalah satu. Teman-teman menjuluki kami AK 47. Selau duduk di dua baris terakhir sayap kiri. Berawal dari satu ketidakcocokan dengan seseorang. Awalnya hanya berempat. Saya ikut pindah ke belakang, merasa baris depan bukan habitat saya. Dua orang lagi masuk. Kemudian tambah satu lagi. 2 cewe 6 cowo. Beberapa bilang kami eksklusif, padahal ngak juga. Sona, Tika, Erwin, Eko, Ardy, Pram, Zay, dan saya. Kita saling terbuka dan berbagi. Tidak ada yang saling ditutupi. Saling membantu, termasuk di ujian. Kita menggila, hasilnya satu lagu yang kita jadikan hadiah ulang tahun buat teman kita. Lagu yang bener-bener hasil kerja kita.

Sekarang, saya kangen mereka. Sedih banget pas terakhir kita harus pisah. Saya peluk mereka. Saya men angis. Keinginan kita Cuma satu, suatu saat nanti AK 47 ada lagi, anak-anak kami, mudah-mudahan, menjadi kami. Sona dan Pram di UNDIP. Eko, Zay, Tika di STAN. Erwin di Duta Wacana. Ardy di Atmajaya Yogya. Saya di UNPAD. Yang bisa saya bilang sekarang, I really miss them. Dan air mata mulai keluar dari mata saya . . . .

Lalu sekarang? Mungkin saya masih dalam tahap pencarian siapa sahabat saya berikutnya. Saya harus nyaman dulu dengan mereka. Untuk teman bertukar pikiran juga teman menggila sih ada banyak. Ada Haekal, yang satu pikiran sama saya, hidup UNIVERSALITAS ya kal!!! Ada Irul, orang pertama yang saya kenal di HI UNPAD. Ada Ieya, Ayie, Bima, Gheo, Dhani, Okie, dan segudang nama lainnya. Dan saya masih berharap, di fase hidup saya ini, sahabat akan selalu ada, selamnya.


Switch to : Still There For Me (Corbin Bleu and Vanessa Hudgens )